Laman

Senin, 03 Desember 2012

laporan kimia titik didih dan titik beku larutan


Titik beku dan Titik didih larutan

A.      Tujuan                       : Mengamati/Mengetahui titik beku dan titik didih larutan

B.     Alat dan Bahan       :
            - Thermometer ( 2 buah )                                           - Larutan glukosa 0,5 mol dan 1 mol
            - Tabung reaksi                                                           - Larutan NaCl 0,5 mol dan 1 mol
            - Gelas kimia plastic                                                   - Es dan garam dapur
            - Pengaduk kaca                                                          - Bunsen
            - Korek api                                                                   - Penjepit

C.     Langkah Kerja :

Ø Titik Beku
1.         Masukanlah butiran es kedalam gelas kimia plastik sampai kira-kira tiga perempat.
2.         tambahkanlah kira-kira 6 sendok garam dapur.
3.          aduk campuran tersebut dengan sendok makan. Campuran ini disebut     campuran pendingin .
4.         Isilah tabung reaksi dengan aquades kira kira 5 mL .
5.         Masukkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia yang sudah terisi campuran pendingin tadi. lalu Aduk                sampai membeku.
6.         Jika sudah membeku, masukkan termometer ke dalam tabung reaksi.
7.          Catat hasilnya dalam tabel.
8.         Ulangi percobaan tersebut pada larutan NaCl 0,5 mol dan 1 mol, larutan glukosa 0,5 mol dan 1 mol.

Ø Titik Didih
1.         Masukkan 5 mL larutan aquades pada tabung reaksi, kemudian  jepit larutan tersebut dengan menggunakan penjepit
2.         Nyalakan Bunsen dengan korek api, kemudian panaskan sampai mendidih
3.         Jika sudah mendidih, masikkan termometer ke dalam tabung reaksi
4.         Catat hasil tersebut dalam tabel.
5.         Lakukan hal yang sama pada larutan NaCl 0,5 mol dan 1 mol, larutan glukosa 0,5            mol dan 1 mol.


D.    Dasar Teori

Titik didih
            Titik didih suatu larutan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh itu sama dengan tekanan atmosfer linkungan sekitar.  Pada keadaan tersebut akan terjadi perubahab wujud zat dari cair menjadi gas. Suatu zat cair dikatakan mendidih jika tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer (tekanan udara luar) di atas permukaan cairan. Oleh karena tekanan uap larutan zat nonvolatil lebih rendah dari pelarut murninya maka untuk mendidihkan larutan perlu energi lebih dibandingkan mendidihkan pelarut murninya. Akibatnya, titik didih larutan akan lebih tinggi daripada pelarut murninya.

            Titik beku
           
            suatu zat dikatakan membeku jika partikel-partikel zat itu berada dalam kisi-kisi kesetimbangan sehingga tidak terjadi gerakan partikel, selain getaran di tempatnya. Penambahan zat terlarut nonvolatil juga dapat menyebabkanpenurunan titik beku larutan. Gejala ini terjadi karena zat terlarut tidak larut dalam fasa padat pelarutnya.


E.     Hasil Pengamatan

No.
Nama larutan
Tf°
Tb°
ΔTf°
ΔTb°
1.
Aquades
100°
2.
Glukosa 0,5 mol
–8°
102°
3.
Glukosa 1 mol
–5°
102°
4.
NaCl 0,5 mol
–7°
102°
5.
NaCl 1 mol
–10°
103°
10°

F.     Kesimpulan
1.       Dari percobaan di atas dapat diketahui bahwa titik didih suatu larutan (NaCl, Glukosa) dapat lebih tinggi dari titik didih pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut tersebut menguap.
2.        Dari percobaan di atas dapat diketahui bahwa makin tinggi konsentrasi zat terlarut makin rendah titik beku larutan.
3.     Berdasarkan data diatas larutan elektrolit (NaCl) memiliki sifat koligatif larutan yaitu kenaikan titik didih dan penurunan titik beku daripada larutan nonelektrolit pada konsentrasinya sama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar